RSS

Saya Bukan Maling Hape.. (kata saya dalam hati)

10 Apr
“pecel lele bungkus satu mas, pake nasi setengah aja” pesanku kepada penjaga warung makan itu. sambil menunggu lele digoreng akupun duduk di tempat yang kosong. kulihat di sebelah kananku ada sepasang suami istri yang sepertinya sudah selesai makan. di depanku tampak beberapa penjaga warung itu asyik bercengkerama sendiri.

tidak lama kemudian suami istri yang ada di sebelahku berdiri dan segera beranjak ke kasir, kuperhatikan sebentar. kulihat mereka naik ke mobil avan*a warna hitam. setelahnya tidak kuperhatikan lagi. mataku beralih ke layar 2,2″ yang ada di tanganku. hehe.. dari pada diem aja saya pun ol pake hape. lagi seru2nya ol, tiba2 ada seorang wanita berjalan tergesa2 ke arahku. oh ternyata ibu2 yang tadi sama suaminya. tampak wajahnya kebingungan. bolak balik, masuk trus keluar lagi. trus masuk lagi. 

karena penasaran saya yang kebetulan ada di dekat beliau pun bertanya, “nyari apa bu..”. “nyari hape mas, tadi saya pake buat telpon” jawab ibu itu.

mendengar jawaban sang ibu, hampir semua mata tiba2 tertuju pada kami. awalnya saya cuek, tp kok malah saya jadi risih. apalagi beberapa orang melirik saya dengan pandangan penuh curigation. tp saya berusaha tenang, toh saya tidak tahu menahu tentang hape ibu itu. sayangnya saya tidak punya alibi (jd inget pilm conan), saya orang yang paling dekat dgn TKP dan saya sendirian.. waduh… tp saya yakin dengan wajah saya yang sangat innocent orang2 tidak akan berpikir aneh2 kepada saya.

ibu itu pun keluar lagi menemui suaminya. sambil jalan beliau melirik ke tangan saya yang kebetulan memang memegang  hape. tidak lama kemudian terdengar suara yang menyerupai pertengkaran di luar sana.
hmm… makin kacau aja. mana lele pesananku g keluar2. eh tiba2 ibu itu masuk lagi. dan berhenti tepat di depanku, entah apa maksudnya. beliau tetap kebingungan mencari hapenya. akhirnya saya menawari beliau sebuah solusi.
“ibu hafal no.nya g? biar saya miskol” tanya saya. kulihat sekeliling, mata2 orang2 itu masih tertuju pada kami. beliau malah tambah bingung, katanya tidak hapal. “kosong delapan empat kosong… aduh lupa mas” katanya. saya tidak jadi memencet keypad hape, sy tidak kenal provider yang depannya disebutkan ibu itu.

akhirnya beliau keluar menemui suaminya. tidak lama beliau kembali lagi. kali ini beliau menyebutkan nomor hapenya lengkap plus plus. “kosong delapan lima delapan sekian sekian… ” katanya. plus tambahan “tp saya g yakin mas, coba mas miskol ya”. kupencet keypad dan kuperlihatkan nomor itu kepada beliau. “iya mas, kayanya sih yang itu” beliau coba meyakinkan saya. akhirnya saya pencet tombol call di hape.. terlihat tulisan calling di layar hape. rasa was2 muncul di hatiku. bukan was2 karena hape yang ilang itu. tp was2 klo no.nya salah. coz klo salah sambung ntar bisa jadi berabe.

dua detik kemudian terdengar suara gemlutuk tidak jelas dari dalam tas sang ibu. nampak senyum sumringah di wajahnya. hahaha.. ternyata hapenya ada di tas. kulihat sekeliling, berpasang2 mata yang tadi penuh dengan pandangan curiga kini tampak cerah teriring dengan senyum yang mengembang di bibir mereka. aku pun ikut tersenyum.

kini sang ibu keluar dari warung tersebut, tak lupa beliau mengucapkan terima kasih. “sama2 bu..” jawabku.

dalam hati saya ingin mengatakan kalau saya bukan pencuri. Tp buat apa, toh sekarang sudah jelas dan beberapa pasang mata yang memandang curiga pun sudah tidak ada.

tiba2 angan saya melayang jauh. saya yang cuma diliatin saja sudah risih seperti itu. tak seorang pun mengatakan kalo saya pencuri tp pandangan mereka seolah2 mengatakan seperti itu.

hmm…
klo dipikir2 pantas saja banyak sekali teman yang satu instansi dengan saya jadi emosi ketika mereka dicap sebagai koruptor. apalagi ditambah ucapan seorang anggota dewan yang terhormat yang mengatakan “jangan pernah percaya orang pajak”. (lho bukannya kita tidak boleh melanggar asas praduga tak bersalah dan juga suudzon kan sangat dilarang dalam islam) atau anggota dewan yang lain yang mengatakan “begini cara mereka korupsi, di mark up dulu 100% bla bla bla..”
hahaha…
dan parahnya mereka berasal dari satu partai yang saya kira didukung oleh sebagian besar instansi saya. mungkin juga banyak yang memilih mereka menjadi anggota dewan. ah.. makin pusing aja..
saya tidak mengelak kalo ada oknum2 pegawai pajak yang korupsi dan hartanya bejibun di mana2. tp aya iya semua orang pajak seperti  itu?

pantas sekali teman2 yang merasa bukan koruptor menjadi marah..
tp tak perlulah kita mengelak atau menentang mereka.
ingat: PEMBUKTIAN JAUH LEBIH EFEKTIF DARIPADA PENGELAKAN
tenang kawan, jika solusi terbaik adalah dengan memeriksa harta kita maka tidak usah takut, selama kita benar pasti akan baik2 saja. buktikan kepada dunia jika orang yang suka menyama2kan itu salah. tak perlu juga kita gembar gembor AGAR SEMUA HARTA PEJABAT NEGARA TERMASUK DEWAN, POLRI, KEJAKSAAN, KEHAKIMAN, PEJABAT BUMN, KEMENTRIAN, termasuk juga  PENGACARA SERTA YANG LAIN2 DIAUDIT OLEH AUDITOR INDEPENDENT.

yang benar tak perlu gusar..

Oiya,
sekalipun banyak anggota dewan yang terhormat diciduk KPK, saya tidak akan sekalipun mengatakan SEMUA ANGGOTA DEWAN ADALAH KORUPTOR, karena saya yakin, orang berbeda-beda. entah di DEWAN, PAJAK, POLRI, KEJAKSAAN ATAU DIMANAPUN PASTI ADA YANG BAIK DAN YANG TIDAK BAIK. tidak layak kita menggeralisir sebuah instansi sama semua orangnya.

“mas, pecel lelenya sudah..” tiba2 suara itu mengagetkanku.

CMIIW.

 
1 Comment

Posted by on April 10, 2010 in Uncategorized

 

One response to “Saya Bukan Maling Hape.. (kata saya dalam hati)

  1. mazzhER

    April 10, 2010 at 10:37 PM

    jadi ingat apa yang dibilang sang mantan bos..mungkin saya bukanlah orang jujur, namun saya berusaha tuk lakukannya dengan jujur. mungkin saya bukanlah orang sempurna, namun saya berusaha tuk lakukannya dengan sempurna.penilaian orang itu terserah mereka, yang utama tetap niatan dedikasi pribadi kita..

     

Leave a comment